Saturday, February 27, 2010

Kepingan Memori Kebersamaan Kita

Doa-Chairil Anwar

Kepada pemeluk teguh,

Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namamu

Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh

cayaMu panas suci
tinggal kerdip lilin di kelam sunyi

Tuhanku
aku hilang bentuk
remuk

Tuhanku
aku mengembara di negeri asing

Tuhanku
di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling


"bu'...bu'... koq ada namaku dipuisinya? koq ada lilinnya"
"ha..ha.. iya..."
"boleh diganti pake nama rara bu'?"
"ha...ha... boleh"
"berarti nanti jadinya tinggal kerdip rara dimalam yang sunyi, ah bagus pake lilin nggak jadi diganti rara"

Dialog itu terjadi lima belas tahun yang lalu. Saat kau mengajariku mengeja puisi. Itu puisi pertama yang ku kenal. Dan kau yang mengenalkanya. Kita berlatih di malam hari agar kusiap diperpisahan kakak-kakak kelas enam nanti. Dan hari itu pun tiba. Kau mendandaniku dengan baju terbaikku. Warnanya merah jambu, bajunya berlapis-lapis, penuh renda, seperti baju peri-peri di TV. Itu baju kebanggaanku dulu. Tapi sayang aku ternyata belum bisa membuatmu bangga. Aku ketakutan saat bu guru memintaku maju di depan puluhan orang-orang dewasa yang tak kukenal.

"Bu'..." aku baru sampai dari sekolah. Mencoba bicara denganmu takut-takut.
"Apa?"
"Aku tadi lupa nulis nama di kertas ulangan agama..."
"Koq bisa? nti buguru nggak tahu itu kerjaanya siapa?"
"Habis aku lupa..."
"Ya udah sekarang balik kesekolah lagi sama ibu'"

Dialog itu terjadi empat belas tahu yang lalu. Setelahnya kau meninggalkan masakanmu yang belum matang, lalu kita melaju dengan sepeda jengki hijau kau memboncengku . Mengejar gerbang sekolah yang hampir tutup, hanya untuk melaporkan kepada bu guru kalau aku lupa menulis nama di kertas ulangan.

Pukul lima pagi.
"Bangun...bangun... hari sudah siang.."
Samar..samar terdengar kau bersenandung di balik pintu kamar.
Pukul lima lima belas.
Sekarang tanpa lagu hanya suaramu semakin melengking.
Pukul lima tiga puluh.
Sekarang tanpa kata-kata hanya pintu kamar yang berguncang meresahkan.

Aku ingin jadi putri kecilmu lagi...

No comments:

Post a Comment