Tuesday, February 7, 2012

Akselerasi Amalan Kita Yuk....

Rasulullah SAW merupakan prototype guru terbaik sepanjang masa. Beliau telah berhasil “mendidik” sahabat-sahabatnya menjadi pribadi-pribadi yang luar biasa. Mendidik disini jelas bukan sekedar mengajarkan atau menyampaikan wahyu Ilahi untuk kemudian dicatat atau dihafalkan tapi beliau telah berhasil membuat nilai-nilai yang ada dalam wahyu tersebut terinternalisai dalam diri para sahabat. Sehingga Islam bagi para sahabat bukan hanya sekedar status tapi juga karakter pribadi mereka. Maka sangat wajar bila banyak sekali prestasi-prestasi yang berhasil diperoleh para sahabat baik prestasi dunia maupun akhirat. Duapertiga dunia dikuasai, pelopor kesehatan modern, pelopor ilmu-ilmu filsafat, adalah sederet prestasi dunia yang berhasil diraih. Belum lagi mereka juga dijanjikan kunci-kunci pintu surga sesuai dengan amalanya. Abdurrahman bin Auf karena hartanya punya kunci pintu surganya sendiri yaitu pintu surga untuk orang-orang yang membelanjakan hartanya di jalan Allah. Ali bin abu tholib juga punya pintu surganya sendiri yaitu pintunya orang-orang yang berilmu, juga Mus’ab bin umair yang berhashasil menkader ratusan penduduk madinah. Pertanyaanya sekarang adalah lalu bagaimana dengan kita? Adakah amalan unggulan yang bisa menjadikan kita layak memasuki surga Allah? Adakah prestasi yang bisa kita banggakan sebagai umat unggulan?

Sunggguh sangat amat mungkin bagi kita untuk memiliki amal unggulan yang bisa menjadikan kita layak memasuki surga lewat pintu-pintu tertentu seperti para sahabat. Namun hal tersebut tentulah bukan perkara mudah. Mendengar keindahan dan kenikmatan surga yang begitu luarbiasa sudah pasti surga bukanlah barang murah yang bisa diraih dengan amalan ecek-ecek. Apalagi dengan sholat kita yang tergesa, sholat tahajud yang sering siselingi menguap, tilawah dengan tajwid berantakan. Belum lagi melihat kondisi keimanan kita yang fluktuatif kadang sholih tapi lebih sering futur. Untuk itu kita perlu mengakselerasi amal-amalan kita hingga nantinya kita bisa meningkatkan lompatan status kita dihadapan Allah.

Alkisah ada seorang wanita bani Israil. Semua orang yang mengenalnya memiliki kesan yang buruk terhadapnya karena profesinya adalah seorang pezina atau pelacur. Suatu hari sang wanita berjalan melewati sebuah daerah yang tak berpenduduk. Saat itu siang hari, matahari bersinar begitu terik dan memancarkan panas yang menyengat. Ketika melewati sebuah sumur ia mendapati seekor anjing dengan yang kurus kering sedang menjulurkan lidahnya agar dapat minum air sumur tersebut. Namun apa daya karena sumur itu cukup dalam lidah si anjing hanya memggantung di udara. Melihat anjing tersebut hati si pelacur tergugah ia merasa iba pada si anjing. Ia mecoba mencari ember dan tali untuk mengambil air dari dalam sumur. Namun ia tidak menemukan apapun. Usahanya tidak berhenti sampai disitu. Ia berinisiatif menggunakan sepatunya untuk menciduk air. Perlahan ia turun kedalam sumur dengan berpegangan pada didingnya. Dengan sekali juntaian tangan ia berhasil mengambil air dengan sepatunya. Lalu dipersilahkan si anjing minum dari sepatunya. Dan si anjingpun terselamatkan dari maut. Tak lama setelah peristiwa itu si wanita meninggal dunia dan Allah menghadiahinya dengan lompatan derajat yang luar biasa. Ia dijamin masuk surga karena telah berhasil menerjemahkan cinta Allah dengan mengekspresikanya kepada makhluk Allah yang lain. Ia telah menyambung nyawa seekor anjing dengan usaha yang tidak bisa dibilang mudah.

Alangkah dahsyatnya penghargaan Allah untuk orang-orang yang menghargai kehidupan. Walaupun hanya kehidupan seekor binatang. Bagaimana mungkin sesorang yang hampir tiap harinya melakukan dosa besar dengan sengaja bahkan makan dengan hasil perbuatan dosanya hingga daging dan darah dari tubuhnya adalah dari makanan yang haram di beri kemuliaan yang amat agung dengan di ampuni dosanya?

Itu berarti amalanya punya nilai lebih di hadapan Allah sehingga bisa mengakselerasi statusnya yang tandinya hina menjadi mulia. Puji syukur atas kasih sayang Allah. Bukan tidak mungkin dengan amalan-amalan tertentu bisa menjadi pengimbang ketidak pastian iman kita. Untuk itu kita perlu memanfaatkan setiap momentum yang ada untuk berbuat satu amal kebaikan. Yang tentunya dengan ikhlas dengan niatan mengharap kasih sayang dan ampunan dosa dari Allah. Misalnya Dari cerita diatas kalua mau diurauikan lagi diterjemahkan lagi amalan wanita tersebut adalah “menyambung kehidupan makhluk” . itu berarti allah memberi penghargaan yang dahsyat bagi mereka yang menghargai kehidupan. Dan kita bisa menemukan banyak sekali momentum serupa, banyak sekali makhluk yang butuh bantuan untuk menyambung kehidupanya. Baik kehidupan nyawa maupun kehidupan jiwa. Mari bersama-sama mencari kesempatan untuk mengakselerasi amal melalui kesempatan kebaikan yang bersliweran didepan mata agar status kita bisa melompat dari yang tadinya hina jadi mulia, dari yang tadinya biasa jadi luar biasa.

Back sound

“Berbagilah dengan mereka... walau hanya senyuman... dari hati yang tulus ikhlas pancarkan kedamaian... mereka tak merasakan cinta... seperti yang kita punya... canda tawa dan senyum ceria... itu harapan mereka... kemiskinan yang mendera buat mereka takkan percaya... akan hidup yang indah ini... maka kita berbagi hati... Oooo Tuhaaan terimakasih aku ucapkan atas segala rahmatMu yang kau berikan padaku...”

wallohua'lam bishshowab.. Ganbate, ayo makan sate.. ",v


#rumah cinta Al-Hida
12 Oct 11'

No comments:

Post a Comment