Tuesday, February 7, 2012

Kurcaci-Kurcaci Merapi

Kurcaci-kurcaci merapi bangun jam enam pagi

Kepalanya menengok kekanan dan kekiri

Yang dilihatnya tak lagi hijaunya bumi

Yang didengarnya tak lagi lenguhan sapi

Yang dihirupnya tak lagi udara gunung nan wangi

Yang ada dikepalanya “aku harus segera antri nasi karena tubuh ini tidak boleh berhenti mendaki”

Kurcaci-kurcaci merapi bermain di siang hari

Tak ada lagi kali untuk direnangi

Tak ada lagi pohon randu untuk dipanjati

Tak ada lagi padang rumput untuk angon sapi

Tapi tetap tak ada alasan untuk berhenti berlari

Karena mereka percaya janji : “setelah kesulitan akan datang kemudahan”

Kurcaci-kurcaci merapi hendak tidur menutup hari

Meski hanya tikar butut yang mengalasi

Meski hanya sarung tipis yang menyelimuti

Mimpi mereka tak ada yang membatasi

Stadion Maguwo Harjo

Desember 2010


# Satu lagi nih inspirasi dari merapi... puisi ini pernah di ikutin lomba di ajang Give Spirit for Indonesia... tapi sayangnya belum menang. Walaupun begitu nggak kecewa koq coz puisi yang Biar Lara Melenyap bisa jadi salah satu puisi favorit n dibukuin.

No comments:

Post a Comment