Kurcaci-kurcaci merapi bangun jam enam pagi
Kepalanya menengok kekanan dan kekiri
Yang dilihatnya tak lagi hijaunya bumi
Yang didengarnya tak lagi lenguhan sapi
Yang dihirupnya tak lagi udara gunung nan wangi
Yang ada dikepalanya “aku harus segera antri nasi karena tubuh ini tidak boleh berhenti mendaki”
Kurcaci-kurcaci merapi bermain di siang hari
Tak ada lagi kali untuk direnangi
Tak ada lagi pohon randu untuk dipanjati
Tak ada lagi padang rumput untuk angon sapi
Tapi tetap tak ada alasan untuk berhenti berlari
Karena mereka percaya janji : “setelah kesulitan akan datang kemudahan”
Kurcaci-kurcaci merapi hendak tidur menutup hari
Meski hanya tikar butut yang mengalasi
Meski hanya sarung tipis yang menyelimuti
Mimpi mereka tak ada yang membatasi
Stadion Maguwo Harjo
Desember 2010
# Satu lagi nih inspirasi dari merapi... puisi ini pernah di ikutin lomba di ajang Give Spirit for Indonesia... tapi sayangnya belum menang. Walaupun begitu nggak kecewa koq coz puisi yang Biar Lara Melenyap bisa jadi salah satu puisi favorit n dibukuin.
No comments:
Post a Comment